If You’re Slumped

Kmaren saya mendapat ilmu baru dari seseorang dan saya rasa ini sangat berguna dan perlu berbagi kepada kita ssemua
Katanya:
Menurut konsep law of attraction:
Semangat itu ada hubungannya dengan tiga aspek penting.
1. Daya Tarik Goal
Ini kata orang disebut visi. Jadi harus jelas dan detil banget tentang apa yang menjadi target kita. Sedetil mungkin, malah disuruh tertulis kalo kata pakar. Khayalin, impiin. Nanti jadi
desire. Kalo udah jadi desire, suntik dengan emosi. Jadi mengkhayalnya udah pake esmosi. Nanti itu jadi faith. Obsesilah kurang lebih begitu.

2. Daya Tarik Pikiran
Pikiran yang tepat akan menarik fisik untuk bergerak. Jadi mindset harus benar. Kalo Anda bilang “patah semangat”, cobalah ditest lagi, apa benar semangatnya patah? Jangan-jangan cuman kelesuan sementara. Itu mah biasa. Model berpikir seperti ini, disebut dengan upaya “manifesting”.
Caranya, dengan secara positif memahami bahwa bermimpi dan berkhayal saja tidak cukup.
Seperti juga bertindak saja tidak cukup. Itu mindset yang mendasar. Mengapa? Karena goal
dan desire masih virtual belum real.
Menangani urusan virtual ini, caranya gini: Get In, Feel Good, Get Out. Get In itu mulai dari
visi sampai desire. Feel Good itu faith. Dengan faith, Anda bisa membayangkan visi tidak lagi
sebagai beban atau target, melainkan sebagai “being” yang nikmat. Ini namanya mulai
allowing.
Setelah itu, ini yang penting, GET OUT! Kembali ke dunia nyata, dunia kerja. Jadi nggak
keterusan mengkhayalnya. Yang bisa membuat begini, adalah mindset tentang kerja keras,
belajar, gagal, salah, takut, terlalu menuntut dan sebagainya.
Sering-seringlah baca biografi orang sukses. Nanti Anda ketemu fakta, bahwa setiap kesuksesan MUTLAK menuntut:
– Kerja keras,
– Selalu belajar,
– Pernah atau sering gagal (ada yang sampe ribuan kali),
– Pernah atau sering salah,
– Pasti merasa takut (ini wajar dan manusiawi),
– Mengadjust tuntutan, dan sebagainya.
Semua ciri “orang kalah” di atas, justru penting untuk Anda saat nanti merasakan “apa sih
menang itu?” Itu disebut dengan temporary defeat. Dengan kekalahan itu, saat Anda
menang, Anda pasti dan harus bersyukur. Jika tidak, Tuhan pun pasti “nggak rela” Anda
sukses.
Padahal, DIA lah yang ngasih kesempatan Anda untuk sukses. Anda Sukses, dan DIA nggak
rela, itu nggak logis. Anda Sukses pun, itu malah bisa jadi mencelakakan Anda.
Maka supaya tidak kontradiktif, supaya Anda nggak sombong dengan mengklaim bahwa
sukses adalah karya Anda sepenuhnya, supaya Anda bersyukur, Anda memang harus susah
dulu.
3. Daya Tarik Energi
Apa yang tidak akan hilang dari alam semesta adalah energi. Kalo Anda merasa sedang
“patah semangat”, sebenarnya itu adalah energi yang menjadi negatif karena gesekan-gesekan
kendala dan hambatan.
Energi itu netral, tergantung kita merasakannya. You can always being in pain, but you don’t
have to suffer all the time. You can experience suffer without suffering. Energi negatif, itu
sebenarnya adalah “energi yang kerasanya negatif”.
Jadi, ini soal perasaan dan bukan tentang energi itu sendiri. Tinggal gimana merubah
perasaan. Dan ini nggak terlalu sulit. Anda jingkrak-jingkrak aja udah lumayan kan?
Cara yang lebih sistematisnya, kembali lagi ke langkah 1 dan 2, lihatlah bagaimana orang
yang JAUH lebih sukses dari Anda, ternyata JAUH lebih menderita.
Anda mau sukses sampe mana? Sesuai hukum atraksi, susah itu syarat mutlak. Makin hebat
dan besar cita-cita, pasti makin sulit dong.
Tapi kalo daya tarik cita-cita itu luar biasa besar, dan daya tarik pikiran Anda atas tubuh fisik
juga benar, setiap kali kita jatuh atau patah semangat, kita bisa berkata, “Ah memang belum
saatnya kok, coba lagi deh.”
Manusia sukses seperti nabi aja pada benjut dulu kok. See? Susah itu mutlak sebelum sukses.
Mulai sekarang, Anda coba aja untuk berusaha keras memaksa pikiran untuk menerima
kenyataan susah ini. Kalo tidak bisa, maka pikiran dan tubuh Mbak sibuk menolak kenyataan.
Tapi kalo bisa, tubuh dan pikiran Anda akan berkata, “Ok deh kalo gitu. Trus gimana dong?”

Nah lho! Pertanyaan Anda itu kan mengarah pada kreatifitas dan solusi, ya nggak? Anda bisa
bangkit lagi.
Kalo terjadi lagi, tahap pertama Anda cari pengalihan perhatian. Nonton yang bagus, makan
yang enak, baca yang inspiratif, posting dan curhat di mari. Lakukan semua itu dalam konteks
bersyukur.
Untung gua masih bisa nonton film!
Uyuhan abdi masih bisa nikmatin ini bakso!
Gile, bagus banget ini novel!
Sampe kalimat terakhir di atas itu aja, Anda pasti udah agak enakan. Ya nggak?
Dengan begitu, mood Anda membaik. Dan kalo udah gitu, allowing Anda udah jalan.
Selanjutnya, Anda akan merasa ringan, sebab Anda mulai bisa melihat bahwa apa yang
terjadi pada Anda adalah proses alamiah yang wajib Anda rasakan dulu, sebelum sukses.
Selanjutnya, Anda hanya menunggu saatnya untuk bangkit lagi. Begitu seterusnya.